Densus 88 menangkap terduga teroris di Kota Batu Jawa Timur.Tim Gegana Brimob Polda Jatim masih melakukan penyisiran di sebuah rumah yang diduga dihuni oleh terduga teroris.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Penangkapan dilakukan di sebuah rumah di Dusun Njeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Rabu (31/7) malam.
"Benar ada penangkapan oleh D88, di Batu Malang," kata Juru Bicara Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis (1/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aswin berkata dalam operasi ini Densus 88 menangkap satu terduga teroris.
Tim Penjinak Bom (Jibom) hingga Inafis Polda Jatim pun dikerahkan untuk melakukan penggeledahan. Sementara itu, penghuni rumah yang merupakan terduga teroris sudah diamankan semalam.
Pantauan detikJatim, Tim Jibom memasuki kediaman tersebut sejak pukul 09.00 WIB. Setelah Tim Jibom melakukan tugasnya, barulah tim inafis yang masuk ke rumah tersebut.
Kendaraan Gegana juga sudah terparkir di gang masuk menuju rumah yang diketahui menjadi lokasi penangkapan teroris.
Garis polisi juga dipasang di dekat lokasi rumah yang diduga menjadi lokasi teroris berada. Personel Brimob bersenjata lengkap melakukan penjagaan ketat di sekitar lokasi.
"Kami hanya bertugas melakukan pengamanan," ujar Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo saat dikonfirmasi.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto menyatakan Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Kota Batu. Sebanyak tiga orang terduga teroris ditangkap dimintai keterangan.
“Mereka menyewa rumah selama dua tahun. Sudah tinggal di sini selama 1,5 tahun,” katanya kepada jurnalis di Batu, Kamis 1 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketiga terduga teroris tinggal di Villa syariah Bunga Tanjung Kav. 34, Kelurahan Jeding, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Densus, katanya, melakukan serangkai penyelidikan sejak beberapa hari terakhir. Mereka memantau jaringan teroris yang terkait dengan ketiga terduga teroris.
Kini, Inafis, Puslabfor dan Tim Penjinak Bom dari Brigade Mobil (Brimob) membantu proses identifikasi. Warga di sekitar lokasi dievakuasi, dikhawatirkan ada bahan peledak di lokasi tersebut. Polisi memasang garis polisi, sejumlah polisi bersenjata laras panjang berjaga di lokasi.
Dirmanto mengaku tak bisa menjelaskan kronologi penangkapan dan kaitan dengan jaringan terorisme. Penjelasan lebih lengkap, katanya, akan disampaikan Markas Besar (Mabes) Polri. “Konstruksi hukum akan disampaikan Divisi Humas Mabes Polri,” katanya.
Batu (ANTARA) - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Dirmanto menyebutkan ada tiga terduga teroris yang ditangkap oleh Detasemen Antiteror (Densus) 88 Polri di Jalan Hasanudin Gang 26, Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.
"Tiga orang sementara ini statusnya masih diamankan," kata Kombes Pol. Dirmanto di Kota Batu, Kamis.
Kabidhumas mengungkapkan bahwa penangkapan tiga terduga teroris merupakan hasil penyelidikan oleh Densus 88 Antiteror di Kota Batu.
"Jadi, sejak beberapa hari lalu Densus 88 Mabes Polri melakukan serangkaian penyelidikan di wilayah Batu," ujar dia.
Kombes Pol. Dirmanto menyebut identitas pelaku serta jaringan teroris masih menunggu hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) lebih lanjut.
Selain itu, kata dia, seluruh keterangan terkait dengan penangkapan dan informasi tiga terduga teroris merupakan wewenang dari Mabes Polri.
Ia menegaskan bahwa Polda Jawa Timur hanya memberikan bantuan dalam penyelidikan dugaan teroris di Kota Batu dengan menerjunkan tim laboratorium forensik dan Tim Penjinak Bom Sat Brimob ke lokasi penyelidikan.
"Ditunggu saja, ditunggu nanti dari Divisi Humas Polri yang akan menjelaskan lengkap. Semuanya masih dalam pendalaman," ucapnya.
Densus 88 Antiteror Polri bersama Polda Jawa Timur menggeledah di salah satu rumah yang berlokasi di Jalan Hasanudin Gang 26, Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Penggeledahan itu setelah ditangkapnya terduga teroris pada Rabu (31/7) malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kota Batu AKP Rudi Kuswoyo membenarkan kejadian tersebut. Kendati demikian, pihaknya hanya membantu pengamanan lokasi sejak kemarin malam.
Baca juga: Densus 88 geledah rumah terduga teroris di Kota BatuBaca juga: Jenazah terduga teroris dimakamkan di Batu Banyak
Pewarta: Willi Irawan/Ananto PradanaEditor: D.Dj. Kliwantoro Copyright © ANTARA 2024
Jakarta (ANTARA) - Densus 88 Antiteror Polri menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap dua terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (3/9).
“Benar (telah melakukan penangkapan). Dua orang,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Namun, ia tidak bisa membeberkan mengenai kronologi maupun identitas terduga teroris yang ditangkap lantaran pemeriksaan tengah berjalan.
“Saat ini penyidik sedang melakukan investigasi intensif,” kata dia.
Pada kemarin Selasa (3/9), Densus 88 juga mengumumkan bahwa telah menangkap seorang terduga teroris berinisial YLK yang terafiliasi kelompok teror Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), di Gorontalo pada 21 Agustus 2024.
Dalam keterangan pers yang diterima ANTARA, Densus 88 menangkap YLK pada pukul 15.29 WITA di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
YLK yang terafiliasi dengan AQAP, pernah berencana melakukan aksi teror terhadap Bursa Efek Singapura pada tahun 2014.
Barang bukti menonjol yang diamankan oleh Densus adalah satu lembar buletin dakwah Hizbut Tahrir Indonesia, satu buah paspor atas nama YLK, dan satu lembar dokumen pemeriksaan imigrasi Singapura.
Berdasarkan penyelidikan Densus 88, diketahui bahwa pada tahun 2012, YLK bergabung dengan kelompok Jamaah Anshor Tauhid (JAT) dan mengikuti program pengiriman personel ke Yaman sebagai bagian dari jihad global AQAP.
Keberangkatan YLK ke Yaman tersebut difasilitasi oleh ABU yang telah ditangkap oleh Densus 88. Pada saat itu, ABU menjabat sebagai Lajnah Roqobah (kaderisasi) kelompok Jamaah Ansharuh Syariah.
Ketika di Yaman, YLK mengaku mendapatkan perintah dari petinggi AQAP yang berinisial AM/AZ untuk melakukan aksi teror di Bursa Efek Singapura. Lalu, pada tahun 2015, YLK mencoba masuk ke Singapura melalui jalur laut, tetapi ditolak oleh imigrasi Singapura dan dideportasi ke Batam.
Setelah tahun 2016, YLK berupaya menghilangkan jejak dengan mengganti identitasnya hingga ditangkap pada Agustus 2024.
Baca juga: Densus 88 benarkan tangkap terduga teroris AQAP di GorontaloBaca juga: Pansel gandeng PPATK-Densus 88 cek identitas calon anggota Kompolnas
Pewarta: Nadia Putri RahmaniEditor: Tasrief Tarmizi Copyright © ANTARA 2024